Thursday, 14 September 2017

Faidah tentang taqwa

BEBERAPA FAIDAH TENTANG TAQWA

👤 Syeikh Sulaiman bin Salîmillah ar-Ruhaili حفظه الله تعالى memaparkan beberapa faidah tentang taqwa;

1. Yang dimaksud dengan taqwa adalah *engkau melaksanakan ketaatan di atas petunjuk Allah untuk mengharapkan pahala dari-Nya, dan engkau meninggalkan perbuatan maksiat di atas petunjuk dari Allah karena takut akan siksa-Nya.*

~Maksud dari "engkau melaksanakan ketaatan di atas petunjuk Allah": *engkau melaksanakan apa-apa yang diperintahkan oleh Allah yang telah dijelaskan melalui dalil-dalil, dan bukan dengan melakukan hal-hal baru yang diada-dakan (dalam agama).*

~*Maksud dari "untuk mengharapkan pahala dari-Nya" : mengikhlaskan amal ibadah hanya untuk Allah semata, dan ingin mengharapkan ridho-Nya.*

~Maksud dari : *"engkau meninggalkan perbuatan maksiat di atas petunjuk dari Allah" : engkau menjauhi larangan-larangan Allah di atas petunjuk Allah yang telah dijelaskan melalui dalil-dalil, dan bukan karena berlebih-lebihan yaitu dengan mengharamkan apa-apa yang dihalalkan oleh Allah, yang diistilahkan dengan _Tasyaddud atau Tanaththu'_.*

~*Maksud dari : "karena takut akan siksa-Nya" : engaku ikhlas dalam meninggalkan maksiat karena ingin mengharapakan ridho dari Allah.*

2. Apabila lafadz _Taqwa_ disebutkan secara tersendiri, maka bermakna _ad-Dîn_ atau agama secara keseluruhan. Namun apabila lafadz _Taqwa_ digandengkan dengan perintah-perintah, atau digandengkan dengan larangan-larangan, maka maksudnya adalah menjaga diri dari siksa Allah.

3. Orang yang ingin menjadi pribadi yang bertaqwa hendaknya berusaha untuk meninggalkan dosa-dosa, baik yang kecil maupun yang besar; karena yang engkau lihat bukan dosa atau maksiatnya namun kepada siapa engkau bermaksiat?!, padahal Allah selalu melihatmu dan mendengarmu.

4. Orang yang tidak memperhatikan taqwa pada dirinya, maka ia akan mendapatkan musibah tatkala ia sendirian atau tatkala ia bersama orang lain.

Ketika ia mengabaikan taqwa dalam kesendirian, maka dengan mudahnya ia akan melanggar batasan-batasan Allah yaitu bermaksiat kepada-Nya. Begitu juga tatkala ia bersama orang lain, maka ia akan terkena penyakit riya'.

Ini adalah musibah yang akan menimpa orang yang tidak memperhatikan taqwa. Oleh karenanya, setiap orang sangat membutuhkan taqwa, baik disaat sendiri maupun disaat bersama orang lain.

Wa billahi at-Taufîq..

📚 Dinukil dari kitab Fawâid wa lathôif wa taqrîrôt mustafâdah min syarhi al-Washiyyah ash-Shughrô, hal. 7, Syeikh Sulaiman bin Salîmillah ar-Ruhaili حفظه الله تعالى

No comments:

Post a Comment